Jumat, 23 November 2012

Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian


MAKALAH IBD (ILMU BUDAYA DASAR)
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB SERTA PENGABDIAN

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar

Dosen Pengampu :
Drs. Heru Budiono, M.Pd.





 






Disusun Oleh :
Kelompok 6
Khusnul Khotimah (10.1.01.10.0204)
Kukuh Wibowo (10.1.01.10.0210)
Latifatul Khumaida (10.1.01.10.0213)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2012



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu budaya dasar sensiri dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istialah Basic Humanities.
 Dalam ilmu budaya dasar terdapat dua masalah pokok yang dibahas yaitu tentang aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya. Yang kedua adalah tentang hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi beranekaragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Melihat kedua masalah tersebut, dapat dilihat bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia sendiri juga mempunyai beberapa tema sebagai makhluk budaya. Seperti cinta kasih, keindahan, penderitaan, keadilan, tanggung jawab,  pandangan hidup dan kegelisahan. Dalam makalah ini akan dibahas tentang hubungan manusia dengan tanggung jawab dan pengabdian serta pengorbanan.

B.     Rumusan masalah
1.      Bagaimana hakikat manusia, tanggung jawab dan pengabdian ?
2.      Bagaimana hubungan antara manusia dengan tanggung jawab serta pengabdian ?

C.  Tujuan
1.      Untuk mengetahui hakikat manusia, tanggung jawab dan pengabdian
2.      Untuk mengetahui hubungan antara manusia dengan tanggung jawab serta pengabdian.




BAB II
PEMBAHASAN

A.        Pengertian  Manusia, Tanggung Jawab, dan Pengabdian
1.      Pengertian Manusia
Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atu selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus ( ilmu ekonomi ). Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri ( sosiologi ), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan ( politik )
Manusia adalah makhluk yang diberi kelebihan dibanding makhluk lain yang berupa akal dan budi yang lazim disebut pikiran dan perasaan tersebut telah memungkinkan munculnya tuntutan-tuntutan hidup bagi manusia dibanding dengan makhluk lain. Orang yang bertanggungjawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat menunaikan kewajibannya
1.      Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
Ø  Jasad; yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba, dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
Ø  Hayat; yaitu mengandung unsure hidup, yang ditandai dengan gerak
Ø  Ruh; yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersift konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
Ø  Nafas; dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentan diri sendiri
2.      Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur yaitu :
Ø  Id. Yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait masalah sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.
Ø  Ego. Merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
Ø  Superego. Merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia limat tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan control diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.
Dari uraian diatas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsure-unsur manusia. Seringkali misalnya orang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih dikendalikan oleh Id dibandingkan super-egonya. Atau seringkali ada kelainan yang terjadi pada manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil ke muka umum, dapat diterangkan dengan mengacu pada unsur nafsu (kesadaran diri ) yang dimilikinya. Kesemuanya tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.
Hakekat Manusia :
1.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
2.      Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan denan mahluk lainnya.
3.      Mahluk biokultural yaitu mahluk hayati yang budayawi.
4.      Mahluk Ciptaan Tuhan yagn terkait dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
2.      Pengertian Tanggung Jawab

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menaggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menaggung akibat.
    Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tinggkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran dan kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggungjawab. Apabila ia tidak mau bertanggungjawab, maka akan ada pihal lain yang memaksa tanggungjawab itu. Dengan demikian tanggungjawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggungjawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara masyarakat.
Apabila dikaji, tanggungjawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain dengan keseimbangan, keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik. Tanggungjawab itu ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggungjawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaan bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan.
      Seumpamanya posisi kita sebagai pelajar, tugas kita adalah belajar ketika telah kita mau belajar. Maka kita telah melaksanakan kewajiban kita sebagai pelajar, berarti pula kita telah bertanggung jawab terhadap kewajiban kita. Bagaimana kegiatan belajar kita. Itulah tanggung jawab kita.
      Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab. Disebut demikian karena manusia merupakan makhluk sosial, juga merupakan makhluk Tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab. Manusia juga memiliki peranan dalam konteks sosial, individual, maupun teologis.
      Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu  yang dibebankan terhadap seeorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak, dan dapat juga tidak mengacu terhadap hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajbannya.

 Macam-Macam Tanggung Jawab
Sebagai makhluk sosial,  manusia mempunyai tanggungjawab bisa terhadap diri sendiri khususnya, dan tanggung jawab terhadap orang lain. Berikut ini macam-macam tanggung jawab manusia sebagai makhluk sosial, individual, maupun teologis:
1.      Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena merupakan seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.
2.      Tanggung jawab kepada keluarga
Masyarakat kecil adalah keluarga, keluarga adalah bapak, ibu, kakak, adik, suami, istri, dan orang lain yang menjadi keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan.
3.       Tanggung jawab kepada masyarakat
Sebagai makhluk sosial manusia juga merupakan anggota dari masyarakat. Jadi, dalam berpikir, bertingkah laku, berbicara, sebagainya manusia terikat oleh masyarakat. Ketika terdapat kesalahan dalam berpikir, berbicara, dan bertingkah laku sebagai makhluk sosial manusia juga harus mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada masyarakat.
4.       Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara
Manusia adalah salah satu warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat  bertindak, dan bertingkah laku, manusia tidak dapat lepas dari norma-norma dan aturan-aturan hukum yang ada pada negara tersebut. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri bila perbuatan manusia itu salah. Maka manusia harus mempertanggungjawabkannya pada negara.

5.      Tanggung jawap kepada Tuhan
Manusia ada tidak dengan sendirinya. Manusia ada karena diciptakan oleh Tuhan. Dengan segala perintahnya yang telah diberikan kepada manusia,  maka manusia bebas berpikir, bertindak, bertingkah laku, dan mengembangkan dirinya. Dalam mengembangkan dirinya, manusia bertingkah laku dan berbuat sudah tentu. Dalam perbuatannya, manusia banyak melakukan kesalahan baik yang disengaja atau yang tidak disengaja. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia harus bertanggung jawab atas semua perbuatabn yang telah dilakukannya di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.

3.      Pengertian  Pengabdian dan Pengorbanan

Pengabdian adalah perbuatan baik berupa pikiran, pendapat atau pun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, antara lain kepada rasa cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan yang semua dilakukan dengan ikhlas. Wujud tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti mengabdi keapada keluarga.
Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada uhan, dan merupakan perwujudan tanggungjawab kepad Tuhan. Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarati pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung keikhalasan yangtidak menganadung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesama kawan sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan sja diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
Hakikat timbulnya pengabdian adalah rasa tanggung jawab. Apabila seseorang bekerja keras dari pagi sampai sore hari dibeberapa tempat untuk  mencari kebutuhan rumah tangga, berarti mengabdi kepada keluarga karena kasih sayang cinta kepada keluarga. Pengabdian dibagi menjadi beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
1.      Pengabdian kepada keluarga
Pada hakekatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup keluarga tersebut didasarkan atas cinta dan kasih sayang. Kasih sayang mengandung serta menyebabkan adanya pengabdian dan pengorbanan. Apabila kasih sayang tidak disertai pengabdian. Berarti kasih sayang itu palsu atau semu. Pengabdian kepada keluarga dapat berupa pengabdian kepada isti atau anak-anakn dan juga pengabdian kepada orang tuanya, istri mengabdi kepada suami dan anak -anak mengabdi kepada orang tuanya.
2.      Pengabdian kepada masyarakat
Manusia adalah anggota masyarakat, ia tidak dapat hidup tanpa orang lain, karena setiap orang saling membutuhkan satusama lain, bila manusia yang hidup di masyarakat tetapi tidak menganggap orang lain disekitarnya (tidak mau bermasyarakat) maka ketika dia mempunyai suatu masalah, kesulitan yang luar biasa, maka masyarakat tidak akan membantunya. Cepat atau lambat, manusia yang demikian akan menyadari bahwa mereka adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dan pada akhirnya kembali kepada masyarakat. Demi masyarakat, anggota masyarakat harus mengabdikan dirinya kepada kepada masyarakat, mempunyai rasa tanggung jawab terhadap masyarakat, sebab nama baik ia tinggal membawa nama baiknya pula.
3.      Pengabdian pada Negara
Manusia pada hakekatnya adalah makhluk berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, manusia sebagai warga negara suatu bangsa harus memiliki tanggung jawab serta kasih sayang terhadap negaranya. Kasih sayang manusia terhadap negaranya biasanya berbentuk sebuah pengabdian. Pengabdian bisa berupa perjuangan yang dilakukan oleh manusia tersebut agar suatu negara terbebas dsri penjajahan dan menuju ke arah yang lebih maju.


4.      Pengabdian kepada Tuhan
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia wajib mengabdikan dirinya kepada Tuhan yang telah menciptakannya. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan dengan melaksanakan tugasnya sebagai seorang hamba, dan hal tersebut merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

B.        Hubungan Manusia dan Tanggung Jawab serta Pengabdian
Setiap manusia harus bertanggung jawab terhadap apa yang diperbuatnya. Setiap manusia harus berani menanggung resiko dari apa yang dilakukannya. Sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk individu, makhluk sosial dan makhluk ciptaan Tuhan, tanggung jawab manusia dapat dibedakan atas tanggung jawab terhadap dirisendiri, terhadap masyarakat, dan tanggung jawab terhadap Tuhan.
Tuhan telah menciptakan manusia lengkap dengan segala peralatannya, diberi hidup, akal dan budi. Semua pemberian itu harus dipelihara. Terhadap hidup, manusia dituntut tanggung jawabnya disamping menggunakan akal dan budinya itu sebagaimana mestinya, juga dituntut menanggung resiko akibat dari perbuatan akal budinya.
Sebagai makhluk sosial manusia juga dibebani tanggung jawab sosial pula. Setiap angggota masyarakat dituntut untuk bertanggung jawab demi tegaknya peraturan. Semua periklaku setiap anggota masyarakat harus dapat diterima oleh masyarakat bersangkutan. Bila ada pelanggaran dia akan mendapatkan hukuman dari masyarakat bersangkutan.
Tanggung jawab manusia yang lainnya, tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Manusia diberi tugas oleh Tuhan untuk menjadi khalifah di dunia, untuk mengatur alam semesta supaya tetap baik, harmonis dan dapat dimanfaatkan. Sehinggga manusia bertanggung jawab terhadap alam semesta ini untuk dipelihara.
      Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab. Disebut demikian karena manusia merupakan makhluk sosial, juga merupakan makhluk Tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab. Wujud tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab.




BAB III
KESIMPULAN

Tanggung jawab adalah kesadarn manusia akan tinggkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran dan kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam.

Tanggung jawab terbagi menjaadi empat jenis yaitu :
1.      Tanggung jawab terhadap keluarga.
2.      Tanggung jawab terhadap masyarakat.
3.      Tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.
4.      Tanggung jawab terhadap Tuhan.

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab. Disebut demikian karena manusia merupakan makhluk sosial, juga merupakan makhluk Tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab. Wujud tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab.
.



DAFTAR PUSTAKA

Mustofa, Ahmad. 1998. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia
Sulaiman, Munandar. 1998. Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar.Bandung: PT. Refika Aditama
Widaghdho, Djoko. 1994. Ilmu Budaya Dasar . Jakarta: Bumi Aksara

1 komentar:

  1. What is the difference between online casino and
    There is nothing 온라인 카지노 커뮤니티 cass2 like online casino games when you play games online. The gambling house that provides everything from sports to poker to casinos

    BalasHapus