MAKALAH IBD
(ILMU BUDAYA DASAR)
MANUSIA DAN
TANGGUNG JAWAB SERTA PENGABDIAN
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar
Dosen Pengampu :
Drs. Heru Budiono, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 6
Khusnul Khotimah (10.1.01.10.0204)
Kukuh Wibowo (10.1.01.10.0210)
Latifatul Khumaida (10.1.01.10.0213)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NUSANTARA PGRI KEDIRI
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu budaya
dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu budaya dasar sensiri dikembangkan
di Indonesia sebagai pengganti istialah Basic Humanities.
Dalam
ilmu budaya dasar terdapat dua masalah pokok yang dibahas yaitu tentang aspek
kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya
yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya. Yang kedua adalah
tentang hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi beranekaragam
perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Melihat kedua
masalah tersebut, dapat dilihat bahwa manusia menempati posisi sentral dalam
pengkajian. Manusia sendiri juga mempunyai beberapa tema sebagai makhluk
budaya. Seperti cinta kasih, keindahan, penderitaan, keadilan, tanggung
jawab, pandangan hidup dan kegelisahan. Dalam makalah ini akan dibahas
tentang hubungan manusia dengan tanggung jawab dan pengabdian serta pengorbanan.
B.
Rumusan masalah
1.
Bagaimana hakikat manusia, tanggung jawab dan pengabdian
?
2.
Bagaimana hubungan antara manusia
dengan tanggung jawab serta pengabdian ?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui hakikat manusia, tanggung jawab dan pengabdian
2.
Untuk mengetahui hubungan antara manusia dengan tanggung
jawab serta
pengabdian.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manusia, Tanggung Jawab, dan
Pengabdian
1.
Pengertian Manusia
Dalam
ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atu
selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus ( ilmu
ekonomi ). Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (
sosiologi ), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan ( politik )
Manusia adalah makhluk yang
diberi kelebihan dibanding makhluk lain yang berupa akal dan budi yang lazim
disebut pikiran dan perasaan tersebut telah memungkinkan munculnya
tuntutan-tuntutan hidup bagi manusia dibanding dengan makhluk lain. Orang yang
bertanggungjawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat menunaikan
kewajibannya
1.
Manusia itu terdiri dari empat
unsur yang saling terkait, yaitu :
Ø Jasad; yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat
diraba, dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
Ø Hayat; yaitu mengandung unsure hidup, yang ditandai dengan gerak
Ø Ruh; yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara
spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersift
konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
Ø Nafas; dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentan diri
sendiri
2.
Manusia sebagai satu
kepribadian yang mengandung 3 unsur yaitu :
Ø Id. Yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan
paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang
menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait masalah sex, yang secara
instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran. Id tidak berhubungan
dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian
yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.
Ø Ego. Merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali
dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena
peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat
dimengerti oleh orang lain.
Ø Superego. Merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul
kira-kira pada usia limat tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang
berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari
lingkungan eksternal. Jadi superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat
tertentu menghasilkan control diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang
terinternalisasi.
Dari uraian diatas dapat mengkaji aspek tindakan manusia
dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsure-unsur manusia. Seringkali
misalnya orang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat
dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih dikendalikan oleh Id
dibandingkan super-egonya. Atau seringkali ada kelainan yang terjadi pada
manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil
ke muka umum, dapat diterangkan dengan mengacu pada unsur nafsu (kesadaran diri
) yang dimilikinya. Kesemuanya tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa
bagi tingkah laku manusia.
Hakekat Manusia
:
1.
Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan
jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
2.
Mahluk ciptaan Tuhan yang
paling sempurna, jika dibandingkan denan mahluk lainnya.
3.
Mahluk biokultural yaitu mahluk
hayati yang
budayawi.
4.
Mahluk Ciptaan Tuhan yagn
terkait dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan
bekerja dan berkarya.
2.
Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab
menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia
adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menaggung segala sesuatunya, atau
memberikan jawab dan menaggung akibat.
Tanggung jawab
adalah kesadaran manusia akan tinggkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak
disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran dan
kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena
ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan
akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggungjawab itu karena
manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam.
Tanggung jawab itu bersifat
kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia
pasti dibebani dengan tanggungjawab. Apabila ia tidak mau bertanggungjawab,
maka akan ada pihal lain yang memaksa
tanggungjawab itu. Dengan demikian tanggungjawab
itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari
sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi pembuat ia harus menyadari akibat
perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke
dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau
bertanggungjawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual
maupun dengan cara masyarakat.
Apabila
dikaji, tanggungjawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau
dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat
dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban
atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak
lain dengan keseimbangan, keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara
manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik.
Tanggungjawab itu ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggungjawab karena
ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa
pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau
meningkatkan kesadaan bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan,
penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan.
Seumpamanya
posisi kita sebagai pelajar, tugas kita adalah belajar ketika telah kita mau
belajar. Maka kita telah melaksanakan kewajiban kita sebagai pelajar, berarti
pula kita telah bertanggung jawab terhadap kewajiban kita. Bagaimana kegiatan
belajar kita. Itulah tanggung jawab kita.
Pada
hakikatnya manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab. Disebut demikian
karena manusia merupakan makhluk sosial, juga merupakan makhluk Tuhan. Manusia
memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab. Manusia juga memiliki
peranan dalam konteks sosial, individual, maupun teologis.
Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu
yang dibebankan terhadap seeorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak,
dan dapat juga tidak mengacu terhadap hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini
adalah tanggung jawab terhadap kewajbannya.
Macam-Macam Tanggung Jawab
Sebagai makhluk sosial,
manusia mempunyai tanggungjawab bisa terhadap diri sendiri khususnya, dan
tanggung jawab terhadap orang lain. Berikut ini macam-macam tanggung jawab
manusia sebagai makhluk sosial, individual, maupun teologis:
1.
Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran
setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan
kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan
masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya
manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena merupakan
seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri,
berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan
angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak
luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.
2. Tanggung
jawab kepada keluarga
Masyarakat
kecil adalah keluarga, keluarga adalah bapak, ibu, kakak, adik, suami, istri,
dan orang lain yang menjadi keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung
jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga.
Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan
kehidupan.
3. Tanggung jawab kepada masyarakat
Sebagai
makhluk sosial manusia juga merupakan anggota dari masyarakat. Jadi, dalam
berpikir, bertingkah laku, berbicara, sebagainya manusia terikat oleh
masyarakat. Ketika terdapat kesalahan dalam berpikir, berbicara, dan bertingkah
laku sebagai makhluk sosial manusia juga harus mempertanggungjawabkan
perbuatannya kepada masyarakat.
4. Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara
Manusia
adalah salah satu warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat
bertindak, dan bertingkah laku, manusia tidak dapat lepas dari norma-norma dan
aturan-aturan hukum yang ada pada negara tersebut. Manusia tidak dapat berbuat
semaunya sendiri bila perbuatan manusia itu salah. Maka manusia harus
mempertanggungjawabkannya pada negara.
5. Tanggung
jawap kepada Tuhan
Manusia
ada tidak dengan sendirinya. Manusia ada karena diciptakan oleh Tuhan. Dengan
segala perintahnya yang telah diberikan kepada manusia, maka manusia
bebas berpikir, bertindak, bertingkah laku, dan mengembangkan dirinya. Dalam
mengembangkan dirinya, manusia bertingkah laku dan berbuat sudah tentu. Dalam
perbuatannya, manusia banyak melakukan kesalahan baik yang disengaja atau yang
tidak disengaja. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia harus bertanggung jawab
atas semua perbuatabn yang telah dilakukannya di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.
3. Pengertian Pengabdian dan
Pengorbanan
Pengabdian adalah perbuatan baik berupa
pikiran, pendapat atau pun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, antara lain
kepada rasa cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan yang semua dilakukan
dengan ikhlas. Wujud tanggungjawab
juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan adalah
perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian itu pada
hakekatnya adalah rasa tanggungjawab.
Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu
berarti mengabdi keapada keluarga.
Manusia
tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai
ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti
penyerahan diri sepenuhnya kepada uhan, dan merupakan perwujudan tanggungjawab
kepad Tuhan. Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti
persembahan, sehingga pengorbanan berarati pemberian untuk menyatakan
kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung
keikhalasan yangtidak menganadung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas
kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Perbedaan
antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian
tentu ada pengorbanan. Antara sesama
kawan sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih
rendah tingkatannya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman. Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran
dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara
ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan sja
diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan
pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian
sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian
selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut
pengabdian.
Hakikat
timbulnya pengabdian adalah rasa tanggung jawab. Apabila seseorang bekerja
keras dari pagi sampai sore hari dibeberapa tempat untuk mencari
kebutuhan rumah tangga, berarti mengabdi kepada keluarga karena kasih sayang
cinta kepada keluarga. Pengabdian dibagi menjadi beberapa macam, antara lain
sebagai berikut:
1. Pengabdian kepada keluarga
Pada
hakekatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup keluarga tersebut didasarkan atas
cinta dan kasih sayang. Kasih sayang mengandung serta menyebabkan adanya
pengabdian dan pengorbanan. Apabila kasih sayang tidak disertai pengabdian. Berarti
kasih sayang itu palsu atau semu. Pengabdian kepada keluarga dapat berupa
pengabdian kepada isti atau anak-anakn dan juga pengabdian kepada orang tuanya,
istri mengabdi kepada suami dan anak -anak mengabdi kepada orang tuanya.
2. Pengabdian kepada
masyarakat
Manusia
adalah anggota masyarakat, ia tidak dapat hidup tanpa orang lain, karena setiap
orang saling membutuhkan satusama lain, bila manusia yang hidup di masyarakat
tetapi tidak menganggap orang lain disekitarnya (tidak mau bermasyarakat) maka
ketika dia mempunyai suatu masalah, kesulitan yang luar biasa, maka masyarakat
tidak akan membantunya. Cepat atau lambat, manusia yang demikian akan menyadari
bahwa mereka adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dan pada
akhirnya kembali kepada masyarakat. Demi masyarakat, anggota masyarakat harus
mengabdikan dirinya kepada kepada masyarakat, mempunyai rasa tanggung jawab
terhadap masyarakat, sebab nama baik ia tinggal membawa nama baiknya pula.
3. Pengabdian pada Negara
Manusia
pada hakekatnya adalah makhluk berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu,
manusia sebagai warga negara suatu bangsa harus memiliki tanggung jawab serta
kasih sayang terhadap negaranya. Kasih sayang manusia terhadap negaranya
biasanya berbentuk sebuah pengabdian. Pengabdian bisa berupa perjuangan yang
dilakukan oleh manusia tersebut agar suatu negara terbebas dsri penjajahan dan
menuju ke arah yang lebih maju.
4. Pengabdian kepada Tuhan
Sebagai
makhluk ciptaan Tuhan, manusia wajib mengabdikan dirinya kepada Tuhan yang
telah menciptakannya. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada
Tuhan dengan melaksanakan tugasnya sebagai seorang hamba, dan hal tersebut
merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
B.
Hubungan Manusia dan Tanggung Jawab serta
Pengabdian
Setiap
manusia harus bertanggung jawab terhadap apa yang diperbuatnya. Setiap manusia
harus berani menanggung resiko dari apa yang dilakukannya. Sesuai dengan
kedudukannya sebagai makhluk individu, makhluk sosial dan makhluk
ciptaan Tuhan, tanggung jawab manusia dapat dibedakan atas tanggung jawab
terhadap dirisendiri, terhadap masyarakat, dan tanggung jawab terhadap Tuhan.
Tuhan
telah menciptakan manusia lengkap dengan segala peralatannya, diberi hidup,
akal dan budi. Semua pemberian itu harus dipelihara. Terhadap hidup, manusia
dituntut tanggung jawabnya disamping menggunakan akal dan budinya itu
sebagaimana mestinya, juga dituntut menanggung resiko akibat dari perbuatan
akal budinya.
Sebagai
makhluk sosial manusia juga dibebani tanggung jawab sosial pula. Setiap
angggota masyarakat dituntut untuk bertanggung jawab demi tegaknya peraturan.
Semua periklaku setiap anggota masyarakat harus dapat diterima oleh masyarakat
bersangkutan. Bila ada pelanggaran dia akan mendapatkan hukuman dari masyarakat
bersangkutan.
Tanggung
jawab manusia yang lainnya, tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Manusia diberi tugas oleh Tuhan untuk menjadi khalifah di dunia, untuk mengatur
alam semesta supaya tetap baik, harmonis dan dapat dimanfaatkan. Sehinggga
manusia bertanggung jawab terhadap alam semesta ini untuk dipelihara.
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab. Disebut demikian
karena manusia merupakan makhluk sosial, juga merupakan makhluk Tuhan. Manusia
memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab. Wujud
tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan
adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian itu
pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab.
BAB III
KESIMPULAN
Tanggung jawab adalah kesadarn manusia akan tinggkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga
berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran dan kewajibannya. Seseorang
mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas
segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya
tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam
lingkungan alam.
Tanggung jawab
terbagi menjaadi empat jenis yaitu :
1.
Tanggung jawab terhadap keluarga.
2.
Tanggung jawab terhadap masyarakat.
3.
Tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.
4.
Tanggung jawab terhadap Tuhan.
Pada
hakikatnya manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab. Disebut demikian
karena manusia merupakan makhluk sosial, juga merupakan makhluk Tuhan. Manusia
memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab. Wujud
tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan
adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian itu
pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab.
.
DAFTAR PUSTAKA
Mustofa, Ahmad.
1998. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia
Sulaiman, Munandar. 1998. Ilmu
Budaya Dasar Suatu Pengantar.Bandung: PT. Refika Aditama
Widaghdho,
Djoko. 1994. Ilmu Budaya Dasar . Jakarta: Bumi Aksara
What is the difference between online casino and
BalasHapusThere is nothing 온라인 카지노 커뮤니티 cass2 like online casino games when you play games online. The gambling house that provides everything from sports to poker to casinos